10.07.2008

Tersandung di Wamena


Macan Kemayoran kembali tidak berdaya dalam lawatan tandangnya di lanjutan pertandingan kompetisi ISL 2008, setelah Senin (6/10) sore ini ditaklukan oleh tuan rumah Persiwa Wamena dengan skor tipis 1-2 di stadion Pendidikan, Wamena.
Persija yang turun dengan formasi berbeda 3-5-2 dari biasanya yang sering dipakai 4-4-2. Terlihat begitu sulit untuk beradaptasi lagi dengan formasi ini. Babak pertama tim kebanggaan kota oren ini harus ketinggalan 0-2. Gol pertama Persiwa tercipta akibat kurang sigapnya Leonard Tupamahu dalam menutup pergerakan penyerang tuan rumah, Leo terlambat mengantisipasi bola hingga melewati kepalanya dan bola disambar oleh striker Persiwa yang berdiri tepat dibelakangnya, bola berhasil disundul dan dipantulkan ke tanah hingga mengecoh kipper Hendro Kartiko. Dan gol kedua pun tercipta kembali, barisan penyerang Persiwa berhasil memperdayai Hendro karena kesalahannya sendiri.

Memasuki babak kedua pelatih Persija Danurwindo, memasukkan Aliyudin menggantikan Wayan Mudana. Masuknya Ali memberi nafas baru, serangan-serangan Persija menjadi lebih hidup, bahkan Aliyudin dapat memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2. Beberapa peluang lainpun tercipta namun, ternyata tim ibukota ini tidak hanya bermain dengan 11 orang, karena sikap wasit yang dinilai kurang fair, beberapa kali barisan depan Persija dilanggar namun wasit tidak meniupkan pluitnya, Robertino yang dijatuhkan dan dilanggar di kotak penalti tapi bola keuntungan diberikan untuk Persiwa, beberapa kali pula pemain Persija dianggap offside, bahkan gol kedua yang diciptakan oleh Aliyudin pun harus dianulir karena dianggap telah berada dalam posisi offside. Sampai pluit terakhir dibunyikan Persija akhirnya harus kehilangan angka di tanah Wamena.

Dalam pertandingan ini para pemain seperti Bepe dan Robertino tampil dibawah form terbaiknya, sedangkan barisan pertahanan Persija yang digalang Pierre Njanka, Abanda Herman dan Leonard Tupamahu juga menjadi perhatian karena terlihat kurang padu, begitu terang asisten manajer Persija Ferry Indrasjarief (Bung Ferry) melalui telephon pada crew JO. Bung Ferry juga menambahkan walau pertandingan ini Persija kalah, wasit bukanlah menjadi faktor utama penyebab kekalahan Persija. Para pemain harus lebih siap lagi dan disiplin dalam bermain.

9.20.2008

Persija Pimpin Klasemen


Persija Jakarta berhasil memimpin klasemen Liga Super Indonesia 2008/2009 setelah dalam pertandingan hari Minggu, 10 Agustus 2008 mengalahkan tuan rumah Sriwijaya FC dengan skor 2-1.Keberhasilan mengambil alih pimpinan klasemen tidak lepas dari imbangnya hasil pertandingan antara PSM melawan Persipura 1-1.

Dengan kemenangan ini Persija meraih poin sempurna 12 dari hasil 4 kali bertandingan, yang hebatnya semua pertandingan tersebut adalah partai tandang Persija Jakarta.

Gol pertama untuk kesebelasan Persija diciptakan melalui tendangan Greg Nwokolo di menit ke-36 pada pertandingan yang berlangsung seru tersebut. Sebenarnya peluang untuk kesebelasan Laskar Sriwijaya cukup banyak seperti pada menit ke-15 pertandingan babak pertama, namun, Nogn gagal memasukan bola melalui sundulannya. Dengan kemasukan satu gol tersebut membuat tim tuan rumah berbenah diri, namun belum juga mampu memciptakan gol balasan.

Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan kembali merubah teknik dan taktik sehingga pada menit ke 57, Kith Kayamba berhasil memasukan sikulit bundar dalam tendangan pinalti sehingga kedudukan menjadi imbang 1-1. Pinalti ini sebenarnya berbau kontroversial karena terlihat pemain Sriwijaya FC yaitu Ngon mendorong Supriono, bahkan gara gara memprotes terlalu keras keputusan pinalti wasit ini, kapten tim Bambang Pamungkas harus memperoleh kartu kuning. Pertandingan terus berlanjut dan kedua kesebelasan sama-sama tampil ngotot untuk menjadi menambah gol, tetapi hingga babak pertama berakhir kedudukan masih imbang.

Pada babak kedua, kesebelasan tamu kembali melancarkan serangan dan bola sering berada di pertahanan klub Sriwijaya, milik masyarakat Sumsel itu. Di menit-menit terakhir pertandingan, Persija kembali meningkatkan tempo permainan sehingga membuat kesebelasan Sriwijaya FC kecolongan. Gol Persija tercipta lewat Pierre Njanka sehingga kedudukan pun berubah menjadi 2-1.

Dalam pertandingan, wasit Djumadi Effendi memberikan tujuh kartu kuning masing-masing satu untuk kesebelasan tuan rumah, Sriwijaya FC dan enam untuk Persija Jakarta.

Sudah Kubilang Jangan Melawan Persija
Sekarang Sriwijayapun merasakan akibatnya
Baiknya kamu diam di rumah saja
Duduk yang manis nonton di layar kaca

Siapa yang suruh melawan Persija
Siapa yang suruh melawan Persija

"Romeo Juliet"...Perseteruan Jakmania vs Viking


Setelah sukses dengan Film Trilogy Jakmania, Andibachtiar Yusuf "Ucup" kembali menggarap film bertemakan suporter sepakbola Indonesia. Kali ini tema yang diambil adalah tema percintaan dua remaja dengan latar belakang perseteruan antara kedua pendukung kesebelasan Persija dan Persib.

Film yang masih dalam garapan ini selain melibatkan pengurus Jakmania juga melibatkan beberapa komunitas Jakmania seperti Garis Keras, Jak Scooter, Jak Online. Website www.jakmania.org rencananya akan diakses dalam salah satu scene dalam film tersebut.

Foto-foto mengenai proses pembuatan film ini dapat dilihat di url http://www.detikhot.com/readfoto/2008/09/01/143343/998298/431/5/

Jak News hadir kembali


Sekian lama tidak terbit dan beredar di hadapan The Jakmania pendukung setia Persija Jakarta. Kini, Jak News medianya Persija dan The Jakmania hadir kembali dihadapan para pembacanya.

Dalam edisi perdana tapi lama ini, redaksi coba mengangkat berita-berita maupun cerita seputar pembentukan tim hingga memasuki phase awal Superliga Indonesia (ISL) 2008, juga tentang aktifitas lainnya yang dilakukan oleh tim, serta certia unik dari para pendukung Persija dalam memberikan dukungan kepada tim kesayangannya.

Kedepannya mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik dan Jak News bisa tetap konsisten dalam menyajikan kebutuhan para pembacanya. segera dapatkan tabloid ini di korwil-korwil terdekat atau bisa melalui situs ini www.jakmania.org atau ke e-mail merchandise@jakmania.orgAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya .

Mental Baja Luncurkan album Baru


Ditengah kekecewaan teman-teman The Jakmania dan para penggemar sepakbola nasional, akibat dibatalkannya laga kandang perdana Persija Jakarta yang akan melawan tetangga sebelahnya Persita Tangerang, senin (28/7) malam ini karena tidak turunnya izin dari pihak kepolisian.



Teman-teman The Jak Pademangan justru mencuri perhatian dengan menghibur mereka yang sedang dilanda kekecewaan mendalam, mereka berkreasi dengan meluncurkan album terbaru Mental Baja. Kreatifitas teman-teman The Jak memang tak ada batasnya, mereka terus berkreasi, berinovasi dan menggali potensi diri. setelah sukses dengan tembang "Viking Orang Dusun", Mental Baja kini mengeluarkan album keduanya yang bertajuk Reggae + Party. Album yang berisi 10 lagu ini, banyak diisi dengan irama musik kaum rastafaria.

Dalam album inipun banyak menceritakan kejadian ataupun berdasarkan pengalaman para The Jakers saat mendukung Persija Jakarta. Namun, Ada satu lagu yang dipersembahkan teman-teman Mental Baja untuk mengenang Alm. Fathul Mulyadin yang tewas saat semifinal Copa Indonesia 2007 "06 Februari".

Dalam album ini Mental Baja dimeriahkan dengan hadirnya muka-muka baru tapi lama, seperti ; Nyong (Gitaris Kunci), Bung Ferry (Ass. Manajer Persija) serta Agung Marcell (Korwil Bekasi). untuk itu dapatkan segera kasetnya di situs ini www.jakmania.org/in/fanshop atau distro Jak Pademangan, harganya pun sangat terjangkau dan tidak menguras isi kantong.

9.19.2008

saat sepak bola menjadi musibah


Untuk kesekian kali kerusuhan penonton terjadi dalam dunia sepakbola Indonesia sesuatu hal yang menurut saya sangat memalukan. Kerusuhan yang terjadi semalam antara pendukung Persija dengan pendukung Persipura mengakibatkan satu nyawa melayang. Korban yang kemudian diketahui bernama Fathul Mulyadin asal Ciganjur, Jakarta Selatan ini meninggal setelah dikeroyok suporter Persipura setelah pertandingan PSMS melawan Persipura.

Sesuatu yang sangat ironis mengingat sepakbola itu sendiri dipertandingkan untuk menghibur masyarakat. Di negara tetangga kita, Malaysia, orang menonton sepakbola seperti mereka pergi berekreasi, sehingga mereka mengajak seluruh anggota keluarga sampai kepada anak yang masih bayi pun kadang kita bisa jumpai di dalam stadion. Mereka menyaksikan pertandingan sembari makan dan minum, sehingga sepakbola benar-benar menjadi sebuah hiburan. Ketika saya bermain di Selangor, istri saya selalu hadir di stadion di manapun Selangor bermain, baik partai kandang maupun tandang, akan tetapi di Indonesia sangat jarang saya memberi ijin kepada istri saya untuk menyaksikan pertandingan Persija secara langsung walaupun bermain di Lebak Bulus. Mengapa negara tetangga mampu tertib dalam menyaksikan pertandingan sepakbola, sedangkan kita tidak mampu melakukan hal yang sama. Tentunya kita akan marah jika ada yang berpendapat bahwa sumber daya manusia masyarakat kita di bawah negara tetangga, akan tetapi mari kita introspeksi diri, mengapa budaya rusuh antar suporter ini selalu terjadi di negara kita.

Dengan adanya kejadian-kejadian seperti ini, seharusnya kita semua segera merenung dan segera mencari solusi secepatnya tentang permasalahan ini. Berapa nyawa lagi yang harus dikorbankan untuk kita segera sadar bahwa sepakbola tidak lebih dari sekedar olahraga, di mana selalu ada pihak yang kalah serta yang menang dalam permainan ini. Saya selaku pribadi dan mewakili teman-teman Persija turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Fathul Mulyadin dan bagi almarhum semoga arwahnya diterima di sisi Allah SWT sesuai dengan amal ibadahnya serta bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kekuatan, keikhlasan serta ketabahan dalam menerima cobaan ini. Dan di atas itu semua semoga ini menjadi yang terakhir.. Amiin..

Macan Mengaung


Macan Kemayoran Persija Jakarta kembali menunjukkan taringnya, setelah dikalahkan oleh PSM Makassar 1-2 dan mengakibatkan rekor tandangnya patah, kini sang Macan mengaum kembali, kali ini tuan rumah The Lobster Deltras Sidoarjo yang merasakan keganasan anak-anak asuh Danurwindo ini.

Bermain di stadion Gelora Delta, Sidoarjo malam tadi Minggu (14/9) Bepe cs. menunjukkan aksinya dengan serangan-serangan yang sporadis, namun hingga turun minum babak pertama belum satu gol pun tercipta. Tapi dibabak kedua tim kebanggaan ibukota ini mulai menunjukkan taring yang sesungguhnya setelah masuknya Robertino Pugliara (yang masuk menggantikan Ade Suhendra pada pertengahan babak pertama) serangan dari lini tengah mulai terasa hidup, umpan-umpan terukur serta terobosan juga liukan-liukan dari sayap oleh Greg Nwokolo, Ismed Sofyan serta M.Ilham aksi mereka bagi para lini depan Persija sangat begitu dimanjakan.

Hingga akhirnya pada menit ke 72 lewat aksi Greg Nwokolo yang memberikan assist ke Bepe yang berhasil memperdayai kiper Deltras yang dikawal oleh Mukti Ali Raja yang juga mantan penjaga gawang Persija. Selanjutnya Greg beraksi kembali kali ini dia memperdayai Mukti untuk yang kedua kalinya.

Dengan kemenangan 2-0 ini semakin menambah semangat pasukan Macan Kemayoran guna menghadapi Arema pada laga kandang di Gelora Bung Karno senin (22/9) lusa. Dan dengan hasil ini Persija pun menggeser Arema di peringkat pertama klasemen sementara ISL 2008.

Ber' Doa untuk Gugun


Rejeki, jodoh, maut, sakit, takdir baik maupun buruk, baik tua maupun muda Allah SWT telah mengaturnya. Saat ini pendiri The Jakmania, saudara Muhamad Gunawan atau akrab disapa Gugun Gondrong dengan nomer KTA JM.4 001.12.97, beliau tengah berjuang melawan sakit yang sedang dideritanya, dan saat ini tengah terbaring sakit di ruang ICU RS. Medistra, Jakarta.


Kabar yang telah beredar di infotainment menyebutkan bahwa Bang Gugun tengah mengidap penyakit tumor otak, Hasil pemeriksaan dokter bedah ahli saraf menyebutkan ada tumor di otak bagian kiri depan, dan penggumpalan atau pembendungan cairan otak yang menekan batang otak. Hal ini menyebabkan terganggunya fungsi organ, antara lain daya ingat, susah jalan, pernafasan, dan pingsan. Karena pernafasan terganggu maka dipasang ventilator. "Saat ini Gugun sengaja tak disadarkan oleh tim dokter supaya gampang dalam menganalisis," kata Suko Bagyo (ayah Gugun).

Sebenarnya kabar tentang sakitnya beliau ini, crew JO sudah mendapatkan kabarnya dari mantan Ketua Umum The Jakmania Ferry Indrasjarief, yang menjenguk langsung kondisi Gugun di kediamannya di bilangan Warung Buncit, Jakarta. Bahwa sakit ini sudah hampir dua bulan lamanya, namun Bung Ferry berpesan untuk tidak disebarluaskan terlebih dahulu berita mengenai sakitnya -orang yang telah membawa nama besar The Jakmania ini-, karena ini amanah dari keluarga Gugun yang tidak ingin berita ini tercium oleh infotainment. Dan karena pada akhirnya infotainment juga telah mengetahuinya.

Saat ini yang dibutuhkan dari Gugun adalah bantuan dari para kerabat, sahabat juga dari puluhan ribu anggota The Jakmania, kalaupun tidak dengan materil, minimal sepenggal do’a untuk beliau agar dapat kembali sehat dan bisa beraktifitas kembali, dan pastinya dapat menyaksikan Persija berlaga, bernyanyi dan beratraksi bersama dengan The Jakmania.


Get Well Soon, Brother…

5.29.2008

Sejarah The Jak Mania


The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Menteng. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan.

Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter.

Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.

Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.

Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.

Lelaki tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung.

Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil).

Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.