4.27.2009

Sudahkah Persija Milik Orang Jakarta?




Ditulis Oleh Doel Macan
Saturday, 18 April 2009
Oke kenapa gue tulis judul demikian diatas?,sebagai bahan renungan kita saja. Mari kita berkaca dari berbagai sisi.Kegagalan demi kegagalan gelaran partai kandang. Kita cermati dari beberapa aspek.

1.Ijin : ini yang paling terpenting menyangkut semua elemen.Panpel,keamanan dan Supporter.Tidak bisa dipungkiri Persija mampu menyedot animo penonton yang tidak sedikit,kinerja aparat yang terkait akan semakin berat jika kuota penonton melebihi batas.

2.Panpel : Biasanya bekerja melalui mekanisme yang sudah tersetting dengan rapi.Melibatkan aparat keamanan tentunya(hanya usul kalo bisa semua elemen masyarakat dilibatkan).


3. Birokrasi : Ini yang berat,suka atau tidak para PersijaLovers harus menerima.Seperti kasus hangat yang sekarang bergulir.Karena hajatan rakyat lima tahun sekali, semua bentuk ajang di negeri ini terhenti.Tidak terkecuali hiburan rakyat (sepakbola).

Yang disayangkan ,semua jargon politik kadang kala menumpang kendaran komunitas supporter,walaupun ngga semua begitu.Kadang juga mengorbankan banyak kepentingan orang banyak.Ibarat makan buah simalakama.Satu sisi banyak yang berkecimpung langsung dipolitik,disisi lain banyak juga yang antipati,dalam kerangka supporter tentunya.

Otomatis Persija lover harus membuka atribut orange dan berganti menjadi warna-warni politik.Tidak ada yang salah,sebagai warga negara yang baik kita berhak ikut menentukan nasib bangsa kedepan.Tapi yang ditakutkan demi kepentingan politik kita jadi berlawanan arah.Hemat saya jangan berpolitik praktis cukup penggembira saja.



Sekarang kita semua harus terus menunggu kapan kepastian perijinan bisa didapat.Secara tidak langsung kita(persija lovers) terbelenggu oleh aturan birokrat,yang lebih gawat lagi,ngga ada satupun birokrat yang peduli.Manisnya masa kampanye pilkada harus menjadi pil pahit buat kita sekarang ini.

Lalu dimana kita? dimana jakmania secara struktural?d imana orang Jakarta yang cinta Persija? Seperti mati suri,Saya yakin banyak orang Jakarta yang menganggap Persija tuh ngga penting,karena itu tadi .Kita hanya diam dan diam disaat hak kita terbelenggu,hak untuk menikmati sepakbola negeri.Kenapa Jakmania hanya jadi komunitas,kenapa Jakmania hanya jadi organisasi.Elok kiranya jika Jakmania adalah darah dan nafas orang Jakarta.Persija jadi harga diri orang Jakarta.

Mari semua kita intropeksi diri ,jadikan Persija jiwa dan ciri khas orang Jakarta.

Pluralisme di Jakarta jadikan ikatan persaudaraan.

Satu Jakarta Satu.

Jakarta Kota Gue

Oren Warna Gue

Persija Kebanggaan Gue

Sampai Mati

Tetap Gue…..
Wassalam

Tidak ada komentar: